Bagi yang ingin wisata ke Karanganyar, mungkin akan lebih berkesan apabila bertepatan dengan acara tahunan yang diadakan oleh masyarakat sekitar. Acara kebudayaan seperti inilah yang justru berkesan, karena biasanya hanya ada di tempat tersebut dan melibatkan masyarakat sekitar. Berikut ini 7 acara tahunan di Karanganyar:
1. Srawung Seni Candi
Acara ini diselenggarakan Padepokan Lemah Putih tiap akhir tahun di kompleks Candi Sukuh, Ngargoyoso. Yang bertuajuan sebagai upaya mempertahankan budaya yang saat ini mulai luntur tergerus arus Globalisasi dan juga sebagai bentuk mendekatkan antara seniman dalam lajur kontemporer dan tradisional. Acara ini terbuka dan gratis untuk umum.
2. Upacara Piodalan
Acara ini dilaksanakan setiap 210 hari di Pura Pamacekan oleh masyarakat Hindu untuk memperingati kelahiran leluhur. Ada beberapa tahapan dalam ritual ini. Pertama adalah Mecaru, yaitu proses membersihkan batu suci di sudut-sudut pura. Proses ini melibatkan lima ekor ayam jantan berbeda warna. Ayam hitam di sebelah utara, ayam merah di selatan, putih di Timur, abu-abu di barat, dan ayam manca warna di tengah.
Prosesi kedua pembersihan perangkat upacara. Ketiga yaitu sesaji dihaturkan kepada Bathara untuk meminta doa keselamatan bagi manusia, alam semesta, dan Puja Trisandya atau acara sembahyang. Yang terakhir adalah Westhu Padha yaitu pemberian tirta atau air suci untuk keselamatan
3. Pekan Raya Cembengan
Merupakan upacara tradisi sebelum dimulainya giling tebu. Nama lain cembengan yaitu Grebeg Giling bisa dikatakan sebagai pesta rakyat dengan penyelanggaranya adalah Pabrik Gula Tasikmadu.
Puncak acara dilaksanakan pada Jum’at Pon dengan menggiring sepasang “temanten dari tebu” dan penanaman kepala kerbau di tempat-tempat tertentu
4. Upacara Adat Dalungan
Dalungan sebenarnya adalah nama sebuah dusun di kecamatan Kebakkramat, tepatnya dusun Dalungan, Desa Macanan. Dusun ini mempunyai suatu kegiatan upacara bersih desa (termasuk upacara religi) diselenggarakan dengan maksud agar selalu mendapatkan berkah dari Allah SWT, dan seluruh penduduk wilayah tersebut terhindar dari segala hal-hal yang bersifat tidak baik.
5.
Upacara Adat Mandoyiso
Budaya bersih desa di Pancot, Blumbang, Tawangmangu ini merupakan upacara sedekah bumi yang dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan bersih desa. Puncak acara ini adalah dipentaskannya kesenian lokal. Diadakan setiap 6 lapan sekali (1 lapan 35 hari) tepatnya pada hari selasa Kliwon Wuku Mandhosiyo. Dilaksanakan di kompleks punden “Bale-Pathokan”. Disini juga terdapat batu gilang yang menggambarkan siapa yang salah akan kalah atau mati, dan yang jujur atau baik akan memperolah kemenangan.
6. Upacara Grebeg Lawu
Tahun baru 1 Muharam disebut oleh masyarakat Jawa sebagai Sasi Suro, bulan yang kurang baik untuk melaksanakan berbagai kegiatan khususnya sebuah hajatan. Namun pemerintah Kabupaten Karanganyar justru menyelenggarakan sebuah pesta rakyat yang bertajuk Grebeg Lawu. Lawu adalah nama gunung yang sebagian besar ada di wilayah kabupaten Karanganyar sebagian lagi ada di Jawa Timur. Grebeg Lawu menampilkan berbagai kesenian dan upacara adat dari beberapa daerah.
7. Hari Jadi Kabupaten Karanganyar
Yaitu bertepatan pada tanggal 16 November. Biasanya diwujudkan dalam kegiatan ziarah, tirakatan, upacara bendera di alun-alun. Selain itu juga ada hiburan rakyat, perlombaan, serta pameran. Pada hari ini para peserta berpakaian beskap jangkep (memakai keris), sedangkan untuk ibu-ibu berpakaian kebaya.