Tak hanya seni budaya dan pantainya yang menarik di yogyakarta (sering juga disebut Jogja, Yogya, atau Jogya). Wisata alamnya pun sangat menarik untuk dikunjungi wisatawan. Apalagi bagi para pecita alam dan para penghobi
hiking. Tak hanya menawarkan udara yang sejuk tapi pemandangan alamnya juga sangat indah. Dan inilah 6 tempat wisata alam di yogyakarta terbaik versi
travellesia:
1. Kaliadem
Terletak di Sleman Yogyakarta, wisata Kaliadem merupakan salah satu tempat terbaik melihat keindahan Gunung Merapi. Dan Kaliadem merupakan kawasan sejuk yang berada di kaki Gunung Merapi, sekitar 25 km utara Kota Jogja ke arah Sleman. Jika Anda berkunjung ke Kaliadem, kami sarankankan datang lebih awal yaitu pagi hari. Karena pagi hari sekira pukul 07:00 adalah saat terbaik untuk menikmati pemandangan Gunung Merapi sebelum berselimut kabut. Anda bisa memilih 2 jalur alternatif menghindari macet. Yaitu pertama lewat Maguwo yang memiliki lebih banyak pemandangan sawahnya. Atau lewat Jalan Kaliurang yang merupakan tempat wisata yang ada di Yogyakarta.
2. Gunung Nglanggeran
Gunung ini terletak di Desa Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta. Kabarnya Gunung Nglanggeran merupakan gunung api purba berbentuk bongkahan
batu raksasa. Selain dapat menyaksikan sunset & sunrise yang
mempesona serta gemerlap Jogja di malam hari. Dan menurut cerita di Puncak Timur
Nglanggeran juga terdapat misteri dusun dengan 7 kepala keluarga. Untuk menikmati matahari terbit di puncak gunung Nglanggeran Anda hanya butuh waktu 1
hingga 1,5 jam pendakian. Dan setelah Anda tiba di puncak barat Gunung
Nglanggeran, Gunung Gede, Pemandangan indah yang memanjakan mata pun
menyambut.
3. Kaliurang
Jika Anda ingin menikmati pesona alam di ujung utara Yogyakarta. Bersentuhan dengan udara sejuk dan meresapi suasana romantis di Kaliuranglah tempatnya. Tempat wisata ini sudah sangat populer di Yogyakarta, yaitu terletak di Desa Hargobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta. Di samping keindahan alamnya, Kaliurang juga mempunyai beberapa
bangunan peninggalan sejarah. Diantaranya adalah Wisma Kaliurang dan
Pesangrahan Dalem Ngeksigondo milik Kraton yang pernah dipakai sebagai
tempat berlangsungnya Komisi Tiga Negara. Atau Museum Ullen Sentalu yang
sebagian bangunannya berada di bawah tanah. Museum ini menguak misteri
kebudayaan dan nilai-nilai sejarah Jawa, terutama yang berhubungan
dengan putri Kraton Yogyakarta dan Surakarta pada abad ke-19. Selain itu di Kaliurang juga ada 22 gua peninggalan Jepang. Ada juga Taman Wisata Plawangan Turgo dan kolam renang Tlogo Putri.
4. Punacak Suroloyo
Puncak Suroloyo ini terletak di Desa Gerbosari, Samigaluh, Kulon Progo, Yogyakarta. Menurut cerita Puncak Suroloyo dulunya menjadi tempat pertapaan Sultan Agung dan
kiblat pancering bumi di tanah Jawa memberi anda kesempatan melihat
empat gunung besar di Pulau Jawa, Candi Borobudur dan pemandangan
matahari terbit.
5. Air Terjun Sri Gethuk
Terletak di Desa Wisata Bleberan, Playen, Gunungkidul, Yogyakarta. Air Terjun Sri Gethuk menjadi
salah satu spot wisata yang sayang untuk dilewatkan. Air Terjun Sri Gethuk
diapit oleh
ngarai Sungai Oya yang dikelilingi areal
persawahan hijau. Selain itu Air Terjun Sri Gethuk juga selalu mengalir tanpa
mengenal musim. Gemuruhnya menjadi pemecah keheningan di bumi
Gunungkidul yang terkenal kering.
Untuk mencapai
tempat ini Anda harus naik kendaraan melewati areal hutan kayu putih
milik PERHUTANI dengan kondisi jalan yang bervariasi mulai dari aspal
bagus hingga jalan makadam. Memasuki Dusun Menggoran, tanaman kayu putih
berganti dengan ladang jati yang rapat. Sesampainya di areal
pemancingan yang juga berfungsi sebagai tempat parkir, terdapat dua
pilihan jalan untuk mencapai air terjun. Pilihan pertama yakni menyusuri
jalan setapak dengan pemandangan sawah nan hijau berhiaskan nyiur
kelapa, sedangkan pilihan kedua adalah naik melawan arus Sungai Oya.
6. Gua Rancang Kencono
Terletak di Playen, Gunungkidul, Yogyakarta. Gua Rancang Kencono merupakan gua yang sarat cerita mulai dari
jaman prasejarah hingga masa-masa perjuangan Laskar Mataram. Sebuah
pohon klumpit berusia ratusan tahun menjadi saksi bisu beragam kisah
yang tercipta di gua ini. Untuk memasuki Gua Rancang Kencono cukup menuruni tangga batu yang
sudah dibangun sejak dulu. Sebatang pohon klumpit yang tingginya sudah
melampaui atap gua menyambut dengan gagahnya. Lubang besar akibat lapuk
terlihat di batang pohon menjadi penanda usianya yang sudah renta. Gua
Rancang Kencono memiliki sebuah pelataran atau ruang yang luas dan bisa
digunakan untuk mengadakan pertemuan. Stalaktit tampak menghiasi
langit-langit gua, banyak diantaranya sudah mati sehingga tidak terlihat
lagi air yang menetes. Di sebelah ruangan yang luas terdapat ruang
kecil dan sempit serta gelap gulita. Tiket: Rp. 3.000 (merupakan tiket terusan dengan Air Terjun Sri Gethuk).