Tari kecak adalah jenis tarian bali yang paling unik, dan tidak diiringi oleh alat musik/ gamelan apapun. Akan tetapi tari kecak diiringi oleh paduan suara sekira 70 orang pria. Menurut orang Bali, tari ini berasal dari tarian sakral Sang Hyang. Pada tari Sang Hyang seorang yang sedang kemasukan roh berkomunikasi dengan para dewa atau leluhur yang sudah disucikan. Dengan menggunakan si penari sebagai media penghubung para dewa atau leluhur untuk dapat menyampaikan sabdanya.
Pertunjukan Tari
kecak Bali ini sering dan rutin ditampilkan di Uluwatu. Tepatnya di Jalan
Uluwatu Pecatu - Kuta. Sambil menikamati pertunjukanya kita juga akan dibuat terpesona oleh keindahan alamnya. Hampir setiap hari pertunjukan diadakan di sana
menjelang matahari terbenam.
Mulai tahun 1930-an ada penyisipan cerita epos ramayana ke dalam tari kecak. Secara singkat cerita dari Tari Kecak Bali adalah sebagai berikut:
Dimulai dari akal jahat Dewi Kakayi Ibu tiri Sri Rama, putra mahkota yang syah dari kerajaan Ayodya diasingkan dari istana ayah handanya Sang Prabu Dasarata.Dengan ditemani adik laki-lakinya (Laksamana) serta istrinya (Dewi Sinta)yang setia, Sri Rama pergi ke hutanDandaka.
Pada saat mereka berada di hutan, mereka diketahui oleh Prabu Dasamuka (Rahwana) seorang raja lalim, dan Rahwana pun terpikat oleh kecantika Dewi Sinta. Kemudia Rahwana berupaya untuk menculik Sinta yang dibantu oleh patihnya Marica. Dengan kesaktian raksasa Marica menjelma menjadi kijang emas yang cantik dan lincah.
Kemudia mereka berhasil memisahkan Sinta dari Rama dan Laksamana.Rahwana menggunakan kesempatan itu untuk menculik Sinta dan membawanya kabur ke Alengka Pura. Rama dan Laksamana kemudia berusaha menyelamatkan sinta. Atas bantuan bala tentara kera di bawah komando panglima Hanoman maka mereka berhasil mengalahkan bala raksasa Eahwana yang dipimpin oleh Menganada, putranya sendiri. Akhirnya Rama Berhasil merebut kembali Istrinya dengan selamat.