Indonesia memiliki budaya yang beraneka ragam, setiap daerah memiliki tradisi tersendiri yang unik. Beberapa di antaranya diadakan setiap tahun. Selain untuk menjaga warisan budaya, acara ini juga untuk memperkenalkan budaya tersebut lebih luas baik ke dalam negeri maupun manca negara. Jika Anda ingin melihat langsung tradisi tersebut, datanglah di hari yang tepat, berikut ini merupakan acara festifal budaya tahunan yang ada di Indonesia.
1. Pesta Kesenian Bali
Dari tahun ke tahun setiap bulan Juni-Juli Pesta Kesenian Bali selain mempertontonkan pementasan seni,berbagai jenis perlombaan, pameran industri kecil kerajinan rumah tangga, dan sarasehan yang keseluruhannya berlangsung di kawasan Taman Budaya, kecuali pawai budaya mengawali pembukaan PKB dilaksanakan di sekitar Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandi Renon Denpasar.
Dalam acara ini Anda dapat menyaksikan teater Bali modern, Gong Kebyar, Workshops Photography, festival kuliner, dan pertunjukan musik. Ada juga kompetisi film dokumenter, lomba kerajinan tangan, menulis sastra, lukisan, fotografi, dan kompetisi lainnya. Pesta Kesenian Bali juga akan diisi dengan Parade bunga, parade kuliner dan fashion, Nglawang Parade, Dramatari Arja Parade, Parade Gong Kebyar, Semara Pagulingan Parade, Joged Bumbung Parade, dan lainnya.
2. Pelepasan Lampion di Perayaan Waisak di Borobudur
Setiap tahunnya umat Budha merayakan hari Waisak yaitu hari suci umat Budha yang dirayakan setiap bulan Mei untuk memperingati tiga peristiwa penting yang dikenal sebagai Trisuci Waisak. Salah satu rangkaian acaranya yaitu melepas 1000 lampion pada malam hari di komplek Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
3. Sekaten di Yogyakarta
Setiap menjelang Maulid (hari lahir) Nabi Muhammad (tanggal berubah-ubah setiap tahunnya, karena menggunakan perhitungan tahun Hijrah), Masyarakat Yogyakarta merayakan Sekaten. Tradisi menabuh gamelan menjadi pertanda dimulainya Festival Sekaten. Sebelumnya dua perangkat gamelan digotong dari Bangsal Ponconiti ke Masjid Gede Kauman.
Acara yang biasanya diselenggarak sekitar 1 bulanan ini menghadirkan pasar malam di Alun-alun utara, panggung kesenian, dll. Acara puncaknya yaitu Grebeg Muludan yang diselenggarakan di Kraton Yogyakarta-Alun Alun Utara-Masjid Gede Kauman dimulai jam 8:00 pagi. Dengan dikawal oleh 10 macam prajurit Kraton sebuah Gunungan yang terbuat dari beras ketan, makanan dan buah-buahan serta sayur-sayuan akan dibawa dari istana Kemandungan melewati Sitihinggil dan Pagelaran menuju masjid Agung. Setelah dido'akan Gunungan yang melambangkan kesejahteraan kerajaan Mataram ini dibagikan kepada masyarakat.
4. Ruwatan Rambut Gembel di Dieng
Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah memiliki budaya unik yaitu tradisi Ruwatan Rambut Gimbal atau yang sekarang ini dikenal dengan nama (DCF) Dieng Culture Festival. Anak-anak asli Dieng yang berusia 40 hari sampai 6 tahun memiliki rambut gimbal yang alami dan bukan diciptakan. Pada tahun 2014 diadakan pada tanggal 30 s.d 31 Agustus. Ritual pencukuran rambut gimbal, parade kesenian, pameran kerajinan, pesta lamphion dan kembang api, pagelaran jazz, jalan sehat, bakar jagung, minum purwaceng
5. Festival Bau Nyale – Makan Cacing di Lombok
Lombok memiliki budaya unik bernama Festival Bau Nyale. Konon, bisa enteng jodoh setelah mengikuti prosesi festival ini. Festival ini diadakan sekitar bulan Februari dan Maret setiap tahunnya. Hanya pada bulan-bulan itu cacing Nyale ini akan keluar, sehingga mudah untuk ditangkap masyarakat. Nyale yang didapat kemudian sebagian akan ditaburkan di sawah karena dipercaya dapat menyuburkan tanah hingga membuat hasil panen berlimpah. Sebagian lagi akan diolah menjadi lauk-pauk, penyedap masakan, antibiotik, bahkan obat kuat karena ternyata Nyale memiliki kandungan gizi yang tinggi.